Jumat, 11 September 2020

FINANCE PLANNING AND MANAGEMENT - APA ITU REKSADANA DAN MANFAATNYA

 FINANCE PLANNING 

REKSA DANA

by google


 Pengertian Reksa Dana

Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.”

Dari kedua definisi di atas, terdapat empat unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:

  1. Reksadana merupakan kumpulan dana dari pemilik (investor).

  2. Diinvestasikan pada efek yang dikenal dengan instrumen investasi.

  3. Reksadana tersebut dikelola oleh manajer investasi.

  4. Reksadana tersebut merupakan instrumen jangka menengah dan panjang

Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut. Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, di mana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.

Sejarah Reksadana

Reksadana yang pertama kali bernama Massachusetts Investors Trust yang diterbitkan tanggal 21 Maret 1924, yang hanya dalam waktu setahun telah memiliki sebanyak 200 investor reksadana dengan total aset senilai US$ 392.000. Pada tahun 1929 sewaktu bursa saham jatuh maka pertumbuhan industri reksadana ini menjadi melambat. Menanggapi jatuhnya bursa maka Kongres Amerika mengeluarkan Undang-undang Surat Berharga 1933 (Securities Act of 1933) dan Undang-undang Bursa Saham 1934 (Securities Exchange Act of 1934).

Berdasarkan peraturan tersebut maka reksadana wajib didaftarkan pada Securities and Exchange Commission atau biasa disebut SEC yaitu sebuah komisi di Amerika yang menangani perdagangan surat berharga dan pasar modal. Selain itu pula, penerbit reksadana wajib untuk menyediakan prospektus yang memuat informasi guna keterbukaan informasi reksadana, juga termasuk surat berharga yang menjadi objek kelolaan, informasi mengenai manajer investasi yang menerbitkan reksadana.

SEC juga terlibat dalam perancangan Undang-undang Perusahaan Investasi tahun 1940 yang menjadi acuan bagi ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi untuk setiap pendaftaran reksadana hingga hari ini. Dengan pulihnya kepercayaan pasar terhadap bursa saham, reksadana mulai tumbuh dan berkembang. Hingga akhir tahun 1960 diperkirakan telah ada sekitar 270 reksadana dengan dana kelolaan sebesar 48 triliun US Dollar. Reksadana indeks pertama kali diperkenalkan pada tahun 1976 oleh John Bogle dengan nama First Index Investment Trust, yang sekarang bernama Vanguard 500 Index Fund yang merupakan reksadana dengan dana kelolaan terbesar yang mencapai 100 triliun US Dollar

Salah satu kontributor terbesar dari pertumbuhan reksadana di Amerika yaitu dengan adanya ketentuan mengenai rekening pensiun perorangan (individual retirement account - IRA)[1], yang menambahkan ketentuan kedalam Internal Revenue Code (peraturan perpajakan di Amerika) yang mengizinkan perorangan (termasuk mereka yang sudah memiliki program pensiun perusahaan) untuk menyisihkan sebesar 4.000 US $ setahun.

Manfaat Reksa Dana 

Ada beberapa hal yang menjadikan reksa dana sebagai alternatif investasi yang diminati masyarakat. reksa dana memberikan keuntungan bagi investor dari segi pemantauan investasi setiap saat Masyarakat bisa memilih jenis reksa dana yang bisa disesuaikan dengan karakteristik investasi masing-masing investor dan juga menyesuaikan tingkat return atau timbal balik. Manfaat sekaligus keuntungn dalam memilih reksa dana sebagai alternatif investasi antara lain:

  1. Akses kepada instrumen-instrument investasi yang sulit dilakukan sendiri , seperti saham,obligasi, dan instrumen lainya.

  2. Dikelola oleh manajemen profesional

MI (Manajer Investasi) merupakan manajemen profesional yang memiliki keahlian khusus dalam bidang pengelolaan dana. Melalui reksa dana, investor memberikan kepercayaan kepada Manajer Investasi dan Bank Kustodian untuk mengelola dananya sehingga ia terbebas dari pekerjaan menganalisis, memonitor, serta melakukan administrasi yang rumit. Perannya sangat penting karena mereka melayani para investor yang hanya memiliki keterbatasan waktu dan tidak dapat melakukan riset terhadap perusahaan dan investasinya secara langsung untuk menganalisis harga efek dan akses informasi ke pasar modal.

  1. Diversifikasi investasi menurunkan risiko yang mungkin terjadi

Diversifikasi investasi yang sulit dilakukan sendiri karena keterbatasan dana. Namun, hal ini dapat dilakukan oleh reksa dana melalui dukungan dana dari sekian banyak investor yang berkumpul dalam satu wadah.

Reksa dana merupakan jenis investasi yang tidak hanya terfokus pada satu investasi pada satu perusahaan. Ini jelas akan mengurangi risiko yang ada dalam risiko tersebut meski tidak dapat menghilangkannya. Dengan kata lain risiko yang ada tidak terpusat pada satu jenis investasi tetapi tersebar. Perlu diingat bahwa risiko ada dua jenis yaitu risiko gain dan risiko loss. Bila reksa dana anda menempatkan dana investasi di 20 perusahaan dan 3 diantaranya mengalami risiko loss, investor tidak perlu khawatir sebab ada kemungkinan belasan perusahaan lainnya mungkin tidak mengalami kerugian atau justru mengalami risiko gain

  1. Transparansi informasi

Jenis investasi ini jelas memberikan informasi perkembangan portofolio serta biaya secara berkelanjutan. Hal ini dilakukan supaya pemegang Unit Penyertaan bisa memantau keuntungan, biaya, serta risiko setiap saat. MI selaku pengelola reksa dana juga wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih setiap hari di surat kabar dan menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan juga prospektus yang dilakukan secara teratur. Dengan adanya transparansi informasi ini, para investor juga dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

  1. Likuiditas tinggi

Likuiditas yang tinggi karena Unit Penyertaan (satuan investasi) reksa dana dapat dibeli dan dicairkan setiap hari bursa melalui Manajer Investasi. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya. Semakin perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi, semakin perusahaan tersebut dapat dipercaya karena kemampuannya membayar kewajiban jangka pendek sangat baik. Dengan likuiditas yang tinggi, investor dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai dengan ketetapan yang dibuat masing-masing reksa dana.

  1. Biaya Rendah

Reksa dana dikenal sebagai himpunan banyak pemodal dan dikelola secara profesional. Sejalan dengan besarnya kemampuan melakukan investasi tersebut maka akan menghasilkan biaya transaksi yang efisien pula. Biaya transaksinya akan jauh lebih rendah dibandingkan dengan investor yang melakukan investasi secara langsung di bursa efek. Dana investasi yang dibutuhkan relatif kecil, dengan dana mulai Rp200.OOO kita sudah dapat berinvestasi dengan perolehan manfaat.

  1. Hasil investasi dari reksa dana bukan merupakan objek pajak. Selain itu, pendapatan instrumen investasi tertentu, saat ini kupon dari obligasi, bukan merupakan objek pajak bagi reksa dana sehingga investor reksa dana pun dapat turut memanfaatkannya.

  2. Potensi Return yang Tinggi

Reksa dana merupakan alternatif investasi yang keuntungannya dapat dinikmati dalam jangka panjang dan sangat cocok bila dijadikan alternatif investasi yang menjamin investor dalam mempersiapkan masa pensiun, mempersiapkan dana pendidikan, dan berbagai rencana jangka panjang lainnya.

  1. Lebih Aman

Tingkat risiko reksa dana tergolong rendah, maka hal ini jelas memberikan keamanan yang lebih baik bagi para investor dibandingkan dengan investasi yang dilakukan secara individu dan langsung di bursa efek. Dana investasi yang disetor juga tidak dipegang langsung oleh perusahaan mi tetapi dititipkan pada rekening bank khusus yang dikenal sebagai bank kustodian.

Gambaran Manfaat reksa dana bagi investor menurut Eko.P.Pratama

image by Eko.P.Pratama

Keberadaan reksa dana bukan hanya memberi manfaat kepada investor individu. Investor institusi seperti dana pensiun, Perusahaan Asuransi. Bank, dan lembaga yang memiliki dana investasi dapat melakukan diversifikasi investasinya dengan cara yang sangat mudah melalui reksa dana. Selain kepada investor, reksa dana juga memberikan manfaat bagi banyak pihak, seperti kepada emiten baik pemerintah atau perusahaan yang memerlukan dana investasi melalui penerbitan surat-surat berharga seperti saham, obligasi, dan surat berharga lainnya. Dengan adanya reksa dana, sumber dana investasi dapat menjangkau investor individu secara luas sehingga dapat terkumpul dana yang lebih besar.

Contoh:

di mana pemerintah "terpaksa" menerbitkan obligasi untuk biaya rekapitalisasi perbankan yang jumlahnya mencapai Rp600 triliun. Seandainya saja dari 200 juta masyarakat Indonesia terdapat 30%, atau 60 juta orang yang sanggup menyisihkan dana untuk berinvestasi sebesar Rp10 juta per orang, obligasi pemerintah sebesar Rp600 triliun tersebut dapat diserap oleh "pasar individual" melalui reksa dana. Tanpa adanya reksa dana, sulit bagi pemerintah sebagai emiten untuk menjual langsung kepada investor individu. Padahal, jika digabungkan, potensi pasar individu ternyata sangat besar. Sementara itu, investor individu akan menghadapi kesulitan untuk membeli obligasi pemerintah jika tanpa melalui reksa dana yang dijual dengan nilai nominal, misalnya individu akan menghadapi kesulitan untuk membeli obligasi pemerintah misalnya Rpl miliar per obligasi. Di sinilah peran reksa dana menjadi penting dalam menggalang potensi pasar individual sebagai surnber dana bagi erniten.

Perusahaan-perusahaan juga akan merasakan manfaat dari tersedianya sumber dana investasi yang terkumpul melalui reksa dana. Banyak per- usahaan mempunyai kesempatan investasi yang menguntungkan dan membutuhkan dana investasi. Sebelum terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997, perusahaan lebih banyak mengandalkan utang bank untuk membiayai investasi mereka.

Hal ini terlihat dari porsi utang terhadap ekuitas (sering disebut debt to equity ratio), yang dalam struktur keuangannya banyak yang lebih besar daripada satu. Dengan tingkat suku bunga yang tinggi pada saat terjadinya krisis, di mana tingkat suku bunga pinjaman perbankan meroket, banyak perusahaan mengalami kesulitan karena tidak mampu membayar utangnya kepada bank melainkan saham dan obligasi.

Dengan adanya sumber dana dari masyarakat investor melalui reksa dana, emiten perusahaan akan lebih mudah menjual sahamnya, atau menerbitkan saham baru (right issue) atau menerbitkan obligasi untuk membiayai kegiatan investasinya. Di lain pihak, investor pun mendapatkan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari kegiatan perusahaan tersebut. Di sini terlihat, melalui reksa dana terjadi simbiosis aapatkan kesempatan untuk memperolen Keuntungan aarl keyatan mutualisme (hubungan yang saling menguntungkan) antara investor dan perusahaan. Reksa dana, tidak hanya memberikan manfaat secara langsung ke- pada emiten yang memiliki kesempatan investasi dan membutuhkan dana di satu pihak dan investor yang memiliki dana dan mencari kesempatan investasi di pihak lain. Secara tidak langsung, reksa dana akan memberikan manfaat bagi industri Pasar Modal serta bagi pertumbuhan ekonomi. Hampir sama seperti industri perbankan, industri Pasar Modal merupakan salah satu penopang berputarnya roda perekonomian, yakni sebagai "intermedian/" (perantara) yang menyediakan sumber dana bagi kegiatan investasi.


0 komentar:

Posting Komentar